Septem. Cara Membuat Pondasi Batu Bata - Pondasi adalah struktur yang memiliki fungsi sebagai penyalur beban bangunan menuju lapisan tanah pendukung yang ada di bawahnya. Pondasi ini sendiri terbagi dalam beberapa jenis dari bahan material yang berbeda. Salah satu jenis pondasi yang paling banyak digunakan adalah pondasi batu bata. Daridata diatas bisa kita lihat perhitungan biaya pembuatan pondasi dengan volume 2,25 m3 sebesar Rp. 979, 2 ribu. Namun perlu kami tekankan kembali bahwa catatan tabel diatas hanyalah contoh karena pada dasarnya setiap bangunan memiliki bentuk, kondisi tanah dan beberapa hal lain yang berbeda. Caramenulis daftar pustaka yang benar dan rapi penting dipahami oleh setiap orang, khususnya siswa maupun mahasiswa. Daftar pustaka biasanya dicantumkan sebagai sumber karya ilmiah, laporan, atau makalah. Daftar Pustaka adalah serangkaian daftar tulisan yang mencantumkan berbagai referensi atau sumber, baik buku, jurnal, koran, karya ilmiah Prosespembuatan pondasi sumuran dapat dilaksanakan dengan metode di bawah ini! Menyusun Pipa Beton Satu Per Satu. Pipa beton yang pertama diletakkan dengan benar pada tempat yang sebenarnya terlebih dahulu sesuai perencanaan. Kemudian tanah yang ada di dalam pipa ini dikeluarkan sembari dilakukan penurunan pipa beton secara perlahan-lahan. caramembuatpondasirollag #caramembuatpondasibatu #pondasiParuh Waktu DocumentaryBerikut adalah cara membuat pondaai rumah dengan bata merah, yang disebut (P pemain yang bertugas mengontrol pertahanan dalam bola voli disebut. Ilustrasi Contoh Penutup Makalah. Foto dok. lilartsy UnsplashContoh Penutup Makalah, Jurnal, dan Laporan yang Benar sesuai KaidahIlustrasi Contoh Penutup Makalah. Foto dok. Aaron Burden UnsplashBAB V PENUTUPKESIMPULANLingkungan hidup perlu tetap dilestarikan bagaimanapun caranya. Hal ini karena lingkungan hidup merupakan tempat tinggal manusia satu-satunya. Tak hanya itu, hewan dan tumbuhan juga bergantung sepenuhnya pada lingkungan hidup. Tentu saja kita tak ingin kehidupan manusia dan makhluk hidup di sekitarnya terancam punah akibat adanya pencemaran di pemimpin terkait penghijauan lingkungan perlu lebih ditegaskan. Namun begitu, setiap individu juga perlu ikut berpartisipasi dalam menghijaukan lingkungan, yaitu dengan yang paling mudah adalah melakukan penghijauan di lingkungan hidup dan lain V PENUTUPKESIMPULANPendidikan pondasi mendasar untuk kemajuan generasi negara. Hal tersebut membuat pendidikan perlu menjadi fokus utama yang perlu diperhatikan baik bagi pemerintah dan masing-masing individu. Hal ini membuat semua pendidik dan pihak berwenang perlu fokus dalam mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan memperbaiki sistem pendidikan yang telah ada, kebijakan pemimpin harus merata ke setiap daerah sehingga kesenjangan pendidikan tidak lagi terjadi. Kita harus menyadari masalah pembangunan pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak. Bangunan rumah mesti dilengkapi dengan pondasi. Pondasi merupakan struktur bangunan yang terletak paling bawah. Fungsi utamanya ialah menopang bangunan supaya dapat berdiri dengan kokoh. Pondasi ini bekerja dengan menahan beban bangunan yang berasal dari struktur-struktur di atasnya, kemudian meneruskan beban tersebut ke lapisan tanah yang terletak di bawahnya. Struktur pondasi harus benar-benar kuat agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga bangunan bisa kokoh cukup banyak aspek yang perlu diperhatikan untuk membuat pondasi rumah yang kuat. Mulai dari pemilihan material bangunan, proses pencampuran bahan-bahan, sampai pelaksanaan pembuatan pondasi sesuai rencana. Anda harus memperhatikan tentang pondasi karena struktur ini menjadi tempat bertumpunya rumah Anda. Faktor keamanan bangunan mesti diperhatikan di samping kenyamanan dan keindahan rumah. Tanpa pondasi yang kokoh, rumah Anda menjadi tidak layak untuk pondasi yang sering dibuat di Indonesia antara lain Pondasi batu kali merupakan pondasi yang biasanya dibangun untuk mendukung rumah 1 lantai. Pondasi ini umumnya dibuat dengan kedalaman yang berkisar 60-80 cm. Pondasi ini berfungsi untuk menahan beban struktur di atasnya yang tak terlalu berat serta tempat pemasangan bata dinding. Pondasi bangunan ini terbuat dari batu kali yang direkatkan memakai semen dan pasir dengan perbandingan 1 cakar ayam digunakan untuk menopang beban bangunan yang terdiri atas 2 lantai atau lebih. Pondasi ini terbuat dari konstruksi beton bertulang yang dibangun pada kedalaman 120-200 cm hingga mencapai lapisan tanah keras. Pondasi cakar ayam sanggup menahan bangunan yang memiliki bobot yang berat. Pondasi ini menggunakan bahan perekat dari campuran semen, kerikil, dan pasir dengan perbandingan 132. Selanjutnya di bagian dalam beton diisi tulang besi yang disusun untuk meningkatkan kekuatan sejumlah tips dalam memilih pondasi mana yang sebaiknya digunakan beserta panduan dalam 1 lantai yang dibangun di atas tanah keras cukup menggunakan pondasi batu 2 lantai yang dibuat di tanah tipe keras membutuhkan kombinasi pondasi batu kali dan pondasi cakar yang dibangun di atas tanah yang sifatnya lembek atau labil, maka struktur tanahnya wajib dikeraskan terlebih proses pengeringan pondasi tidak berlangsung secara cepat, melainkan memperkuat pondasi bisa dilakukan dengan memberikan alas berupa kerikil setebal 15-20 cm yang diratakan dan mempunyai kiat-kiat yang perlu Anda perhatikan untuk membuat pondasi agar kuat dan kokoh sehingga bangunan rumah di atasnya dapat berdiri dengan tingkat kedalaman tanah untuk pembuatan pondasi. Karena tanpa kedalaman yang cukup, kualitas pondasi yang dibangun menjadi kurang baik. Pondasi tersebut tidak terlalu kuat menahan beban bangunan di pondasi batu kali dapat memakai campuran semen dan pasir dengan perbandingan setidak-tidaknya 15. Lumrahnya adalah 14 untuk memastikan kekuatan struktur pondasi yang pondasi bisa didukung menggunakan stek besi yang dikaitkan dengan besi sloof untuk memperkuat daya dukungnya. Ukuran besi yang dipakai sebagai tulangnya pada pondasi cakar ayam footplat yaitu 12 beton yang digunakan dalam pembuatan pondasi minimal memakai beton K225. Beton dengan mutu K225 ini terbuat dari semen, pasir, dan kerikil dengan rasio perbandingan material di kisaran 12 tulangan besi yang menyusun pondasi bangunan dapat menyatu dengan baik. Tulangan besi ini harus benar-benar menyatu dengan tulangan kolom struktur sampai ke bagian atasnya agar kekuatan bangunan terjamin. Kontraktor atau pekerja bangunan harus memahami cara menyusun batu pondasi yang benar. Penyusunan batu fondasi pun harus dilakukan secara metodis, alias mengikuti langkah demi langkahnya secara teratur. Kesalahan dalam penyusunan batu fondasi justru akan membuat rumah Anda tidak bertahan lama. Batu merupakan salah satu bahan fondasi yang lazim digunakan di rumah-rumah Indonesia. Banyak sekali alasan pemilik rumah memilih batu sebagai bahan fondasinya, terutama bagi warga yang tinggal di area rawan gempa. Salah satu alasannya yaitu cara pemasangannya yang praktis sehingga waktu pengerjaan jadi lebih efektif. Meski terbilang praktis, bukan berarti Anda bisa memasangnya secara sembarangan. Lantas, bagaimana teknik penyusunan batu fondasi yang benar? Simak artikel Klopmart ini untuk mengetahui jawabannya. Apa Itu Fondasi? Fondasi adalah dasar dari konstruksi sebuah rumah, gedung, ruko, dan jenis bangunan lainnya. Bagian konstruksi ini dianggap sangat vital layaknya tulang pada manusia. Tanpa adanya fondasi, bangunan sebesar apa pun tidak akan berdiri kokoh dan kuat. Tidak semua fondasi dianggap sebagai bagian konstruksi terbaik dalam sebuah bangunan. Ada persyaratan yang harus dipenuhi dalam membangun sebuah fondasi, yaitu Mampu menghindari pergeseran tanah akibat gempa atau faktor lainnya. Fondasi harus bisa menyesuaikan gerakan tanah, terutama saat kondisinya sedang tidak stabil. Fondasi harus mampu menahan tekanan air dan unsur-unsur kimiawi dalam sebuah bangunan. Fondasi harus diletakkan di atas tanah yang memiliki daya dukung kuat. Baca juga 3 Fungsi Irigasi Pertanian yang Harus Anda Pahami Apa Itu Fondasi Batu? Fondasi batu termasuk dalam fondasi jenis dangkal dan hanya digunakan pada bangunan yang memiliki beban ringan. Itulah alasannya pemilik rumah sering mengandalkan batu untuk membangun hunian idaman mereka. Alasan utama orang memilih batu sebagai material fondasi adalah bentuk konstruksinya yang sederhana. Kesederhanaan konstruksi ini tentu berpengaruh pada metode pemasangan konstruksi yang praktis sehingga waktu pengerjaan lebih singkat dan efisien. Dari segi biaya, batu juga menguntungkan karena material ini mudah ditemukan dan tidak memerlukan banyak biaya. 4 Jenis Fondasi Batu Anda harus mengetahui empat jenis batu yang digunakan dalam pembangunan fondasi, yaitu 1. Batu Bulat Batu ini berbentuk bulat dan memiliki ciri khas, yaitu keras, tidak mudah lapuk, dan bersih. Ciri khas inilah yang membuat batu bulat mampu menahan struktur bangunan. Batu bulat sendiri terdiri dari dua varian, yaitu batu kali dan batu gunung. 2. Batu Belah Batu belah sejatinya merupakan batu bulat yang telah dipecah menjadi beberapa bongkahan kecil. Jenis batu ini cocok digunakan untuk membangun fondasi penerus dan fondasi umpak karena karakteristiknya yang keras dan tidak lapuk. 3. Batu Blondos Batu blondos hampir mirip seperti batu belah. Perbedaannya terletak pada ukurannya, yakni batu blondos lebih kecil dan ukurannya sebesar kepalan tangan manusia. Jenis batu ini kerap digunakan sebagai lapisan fondasi. 4. Batu Karang Terakhir, ada batu karang yang memiliki kepadatan di area patahannya. Batu karang tidak memiliki garis-garis pelapukan sehingga terlihat lebih kokoh dan kuat. Tidak heran jenis batu ini kerap digunakan sebagai fondasi rumah. Baca juga Ukuran Bronjong Batu Kali 5 Cara Menyusun Batu Pondasi yang Benar Fondasi batu biasanya diterapkan dalam pembangunan rumah satu lantai. Anda bisa menerapkan jenis fondasi ini untuk membangun rumah dua lantai, tetapi hanya digunakan pada lantai dasar. Jika ingin membangun lantai atas, gunakan jenis fondasi bertulang agar struktur rumah Anda makin kuat. Sekarang saatnya mengetahui cara membangun fondasi batu yang tepat. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menyusun batu sebagai fondasinya. 1. Tentukan Jumlah Material Batu yang Dibutuhkan Anda harus memastikan dahulu jumlah batu kali atau batu gunung yang ingin digunakan untuk membangun fondasi. Tentukan kebutuhan volume batu kali sesuai ukuran rumah yang ingin dibangun. Setelahnya, barulah Anda bisa mencari supplier baru kali berkualitas. Pastikan supplier-nya memiliki jumlah batu sesuai kebutuhan Anda. Ketika memilih materialnya, jangan lupa untuk memilih jenis batu yang cocok untuk bangunan Anda, baik itu batu bulat, batu belah, batu blondos, atau batu karang. Baca juga Ini 7 Cara Pasang Bronjong yang Benar untuk Anda Ketahui 2. Gali Lubang untuk Fondasi Proses pembangunan dimulai dari penggalian lubang untuk menempatkan fondasi. Anda bisa menggali lubang dengan kedalaman minimal 1 m jika ingin membangun rumah satu lantai sederhana. Mengapa harus digali sedalam itu? Alasannya, tanah yang berada di kedalaman 1 meter telah aman dari perubahan cuaca. Material batu pada fondasi akan tetap kokoh dan tidak mudah goyang. Saat melakukan penggalian, Anda pasti menemukan tanah humus dahulu hingga kedalaman 30 cm. Anda akan menemukan tanah asli setelah menggali lebih dari 30 cm sehingga cukup aman untuk meletakkan fondasi. 3. Bangun Dasar Fondasi Setelahnya, bangunlah dasar fondasi dari lapisan pasir dengan ketebalan 5 sampai 10 cm. Langkah ini sangat berguna agar dasar fondasi tetap rata dan menyatu dengan tanah galiannya. 4. Bangun Pasangan Batu Kosong Pasangan batu kosong merupakan sejumlah batu yang disusun secara berdiri dan ditutup menggunakan pasir. Fungsi pasangan batu kosong adalah media drainase serta menopang beban dudukan fondasi agar lebih kokoh ketika menahan beban di atasnya. Gunakan lapisan pasir setebal 10 cm untuk membangun drainasenya. Anda bisa melewati langkah ini apabila tanah dasar fondasi sudah kering dan kuat untuk menahan beban bangunannya. Baca juga 5 Perbedaan Irigasi dan Drainase yang Perlu Anda Ketahui 5. Buat Ukuran Lebar Fondasi Setelah membangun dasar fondasinya, barulah Anda bisa merancang ukuran lebar fondasi yang dibutuhkan. Anda harus membangun dua fondasi, yaitu fondasi atas dan fondasi bawah. Lebar fondasi bawah harus lebih besar daripada fondasi atas sehingga membentuk trapesium. Buat ukuran lebar fondasi atas minimal 25 cm, sedangkan fondasi bawahnya dibuat selebar 70-80 cm untuk membangun rumah satu lantai. Gunakan ukuran tersebut supaya fondasi tetap mampu menahan beban temboknya. Setelah menentukan ukurannya, barulah Anda bisa menyusun batu-batunya dengan kawat. Gunakan Sherlock Gunting Kawat Beton agar pemotongan kawatnya lebih mudah. Hubungi kami untuk mendapatkan harga gunting kawat termurah hanya di Klopmart, e-commerce toko bangunan terbesar di Indonesia. Semoga panduan cara menyusun batu pondasi dari Klopmart di atas berguna untuk keperluan pembangunan konstruksi Anda. Sumber artikel Ukuran kawat bronjong batu kali telah ditetapkan sesuai acuan Standar Nasional Indonesia SNI. Kawat bronjong berstandar SNI pun telah terjamin mutu dan ketahanan ujinya sehingga dapat digunakan sebagai material bangunan. Tidak ada salahnya Anda mengetahui spesifikasi kawat bronjong sesuai standar tersebut. Apakah kawat bronjong itu? Kawat bronjong merupakan rangkaian kawat baja yang dianyam menyerupai segi enam seperti sarang lebah. Anyaman kawat bronjong tersedia dalam berbagai ukuran yang bisa dipilih sesuai kebutuhan pembangunannya. Setelah dianyam, kawat bronjong diisi dengan bongkahan batu supaya lebih kokoh dan padat. Uniknya, kawat bronjong telah digunakan sejak zaman peradaban kuno. Apa keunggulan kawat bronjong sehingga masih diandalkan sampai sekarang? Bagaimana penghitungan kapasitas kawat bronjong untuk konstruksi? Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya. Sejarah Bronjong Penggunaan terkuno kawat bronjong telah dilakukan oleh bangsa Mesir pada SM. Saat itu, kawat bronjong dimanfaatkan untuk membangun tanggul Sungai Nil. Beberapa waktu kemudian, bangsa Tiongkok juga memanfaatkan material ini. Pada SM, kawat bronjong digunakan untuk tujuan yang sama, yaitu pembangunan tanggul di Sungai Yangtze. Kawat bronjong juga diterapkan pada pembangunan cofferdam atau bendungan Pata oleh bangsa Romawi pada 200 SM. Sejak zaman Julius Caesar, pemanfaatan kawat bronjong tidak lagi terbatas untuk membuat bangunan pengairan. Material ini telah dimanfaatkan pula untuk membuat kubu-kubu militer sebagai pertahanan perang. Lantas, apa yang membuat kawat bronjong tetap unggul sejak zaman peradaban kuno? Alasannya, konstruksi kawat bronjong sangat sederhana dan murah sehingga sering digunakan oleh masyarakat, khususnya petani, untuk membuat sistem irigasi. Baca juga 5 Perbedaan Irigasi dan Drainase yang Perlu Anda Ketahui Penerapan kawat bronjong terlihat pada bangunan semi-permanen dan berada di lokasi tanah yang stabil tidak kaku. Itulah alasannya kawat bronjong digunakan untuk membangun bendungan, pelindung tebing sungai, saluran irigasi, check dam, fondasi jalan, drainase kaki tanggul, dan sebagainya. Kawat bronjong juga dikembangkan seiring berjalannya waktu sehingga bisa dimanfaatkan pada bangunan permanen. Sampai saat ini, produksi kawat bronjong di Indonesia dilakukan sesuai sertifikat SNI oleh Departemen Perindustrian. Batu yang Diperbolehkan dan Tidak Diperbolehkan untuk Pengisian Bronjong Sekilas dijelaskan bahwa kawat bronjong yang telah dianyam harus diisi dengan bongkahan batu agar lebih padat. Anda pun perlu mengetahui bahwa ada standar batu yang diperbolehkan serta dilarang untuk kawat bronjong. Batu yang Diperbolehkan Jenis batu yang boleh digunakan untuk mengisi kawat bronjong adalah batu kali, batu belah, dan batu gunung dengan maksimal ukuran kurang lebih 30 cm. Ukuran tersebut ditetapkan supaya Anda lebih mudah mengangkat kawat bronjongnya. Ketika memecahkan batunya, Anda pasti akan menemukan bongkahan-bongkahan kecil. Bongkahan kecil tersebut dapat digunakan untuk mengisi celah kosong pada timbunan batu. Jika Anda sulit mendapatkan batu kali, batu belah atau batu gunung, jangan sekali-kali menggunakan batu beton, batu bata, dan sebagainya. Jenis batu-batuan tersebut justru akan membuat biaya pengerjaan kawat bronjong membengkak. Tidak Diperbolehkan Anda tidak boleh menggunakan batu karang dari laut untuk mengisi bronjong. Sentuhan air laut dari batu karang pada kawatnya justru akan mempercepat munculnya karat. Selain itu, batu karang juga digunakan untuk menjaga kelestarian laut. Hindari pula penggunaan batu-batu dengan sisi yang tajam. Ketajaman sisi-sisi batu tersebut justru akan merusak susunan kawat bronjongnya. Jadi, Anda cukup menggunakan tiga batu di atas untuk mengisi kawat bronjong. Baca juga 5 Cara Menyusun Batu Pondasi yang Benar Ukuran Bronjong Batu Kali Sebelum mengetahui ukurannya, Anda perlu memahami jenis-jenis kawat bronjong berdasarkan material pembentuknya. Ada dua macam material kawat bronjong, yaitu galvanis dan PVC. Keduanya sama-sama bersifat tahan air dan tahan karat, jadi cocok digunakan untuk membangun berbagai konstruksi air. Berikut ini daftar tabel ukuran kawat bronjong galvanis, PVC, serta berdasarkan standar SNI 1. Kawat Bronjong Galvanis Daftar ukuran kawat bronjong galvanis Diameter mm RAM Ukuran per dimensi m 2,7 8x10 2x1x0,5 2,7 15x17 2x1x0,5 3,4 15x17 2x1x0,5 3,4 25x25 2x1x0,5 2. Kawat Bronjong PVC Daftar ukuran kawat bronjong PVC Diameter mm RAM Ukuran per dimensi m 2,7 8x10 2x1x0,5 2,7 8x10 3x1x0,5 2,7 8x10 3x1,5x0,5 2,7 8x10 2x1x1 2,7 8x10 3x1x1 2,7 8x10 4x1,5x1 3. Kawat Bronjong Standar SNI Pengukuran kawat bronjong berdasarkan SNI sendiri terbagi dalam enam kode, yaitu kode A sampai F. Berikut ini tabelnya Kode Kawat Bronjong Ukuran dalam meter Jumlah sekat Volume atau kapasitas m³ panjang lebar tinggi A 2 1 1 1 2 B 3 1 1 2 3 C 4 1 1 3 4 D 2 1 0,5 1 1 E 3 1 0,5 2 1,5 F 4 1 0,5 3 2 Baca juga Ini 7 Cara Pasang Bronjong yang Benar untuk Anda Ketahui Rumus Menghitung Kapasitas Kawat Bronjong Anda pun harus menghitung kapasitas jumlah batu maksimum yang bisa ditanggung oleh sebuah kawat bronjong. Penghitungan ini berguna supaya Anda tidak mengisi batu terlalu banyak atau terlalu sedikit ke dalamnya. Berikut ini adalah rumus kapasitas maksimum kawat bronjong G = V x Bj Keterangan G = Massa Maksimum bronjong dalam ton V = Volume bronjong dalam m³ Bj = berat jenis batu dalam ton Contohnya, Anda baru saja membeli kawat bronjong tipe A dan batu gunung dengan berat jenis kg/m³. Berapa kapasitas maksimum kawat bronjongnya? Rumusnya adalah G = V x Bj G = 2x1x1 x 1,5 diubah ke dalam ton G = 2 x 1,5 G = 3 ton Jadi, kapasitas maksimum kawat bronjongnya berkisar 3 ton. Kesimpulannya, ada berbagai macam ukuran kawat bronjong berdasarkan jenis materialnya. Anda pun bisa memilih ukuran kawat bronjong sesuai standar SNI agar kualitasnya tetap terjaga. Ketika mengisinya dengan batu, jangan lupa untuk menghitung kapasitas maksimumnya dahulu. Supaya pembuatan kawat bronjongnya makin mudah, gunakan saja Sherlock Gunting Kawat Beton yang tersedia di Klopmart. Hubungi kami segera untuk mendapatkan harga gunting kawat termurah sekarang juga. Setelah mendapatkan guntingnya, barulah Anda bisa membuat kawat bronjong sendiri sesuai ukuran bronjong batu kali yang dibutuhkan. Sumber artikel A. Tujuan 1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui dan memahami cara pembuatan profil pondasi batu kali dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut. 2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan serta mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui langkah-langkah membuat profil pondasi batu kali yang baik dan benar. B. Petunjuk Umum 1. Pakailah sepatu dan pakaian kerja. 2. Periksa semua alat dan perlengkapan yang akan digunakan pastikan harus dalam kondisi baik. 3. Gunakan pelindung kerja seperti helm, sarung tangan, masker, dana atau kacamata kerja. 4. Hati-hatilah menggunakan alat dan gunakan sesuai dengan fungsinya. 5. Selalu berkonsentrasilah dalam pengerjaan, jangan bersenda gurau. 6. Pahamilah petunjuk kerja job sheet dan apabila menemui kesulitan konsultasikan pada dosen/pembimbing. C. Alat/Perlengkapan 2. Gergaji Kayu 5. Penggaris siku D. Bahan 1. Kayu usuk 5/7 2. Kayu 3/5 E. Langkah Kerja 1. Potonglah kayu usuk 5/7 dengan ukuran panjang 40 cm untuk bagian atas pondasi, 70 cm untuk bagian bawah pondasi, 90 cm untuk tengah-tengah profil dan sepanjang 125 cm atau menyesuaikan untuk bagian miring profil pondasi. 2. Rangkai kayu yang sudah dipotong berbentuk setengah pondasi/ pondasi utuh sambunglah dengan memakunya. 3. Berilah kayu penyilang untuk memperkuat profil menggunakan kayu 3/5.

cara menyusun batu pondasi yang benar