TutorialMembuat Film Sablon Dengan Tehnik Sparasi. opvickzst. Tips Dan Trik Belajar Corel Draw. bgs37. Cara membuat brosur menarik dengan corel draw x6.docx. YariskaHardiyanti. Tutorial Membuat Poster Dengan CorelDRAW Motivasi. Emy Kusdarini. Cara Bikin Efek API Melingkari Emblem Chelsea Dengan CorelDRAW.
Proseduratau langkah untuk membuat pola batik pada CorelDRAW adalah sebagai berikut; Pada Menu Bar --> pilih Text --> Insert Symbol Character. Pilih Kategori Karakter spesial, kemudian geser karakter spesial pada Area Kerja CorelDRAW. Beri warna, terserah menurut pilihan Mas Bro sekalian. Gandakan dengan Copy Paste kemudian geser ke samping
Caramembuat film sablon dengan corel draw. 8. Film yang kita setting telah siap untuk diprint,bisa menggunakan kertas hvs tapi lebih bagus hasilnya jika menggunakan mika transparan,nanti akan saya share juga tentang cara membuat film sablon menggunakan kertas hvs,. 2018 FIFA World Cup - Wikipedia. The 2018 FIFA World Cup
Caramembuat film sablon kaos dabilsablon. Siapkan kertas hvs sesuai dengan ukuran gambar atau desain yang ingin anda sablon, kertas hvs ukuran a4 atau a3. Cara membuat film sablon dengan kertas hvs pusat. Kali ini kita akan membahas cara membuat film sablon. Pernah denger kan apa itu sablon? Ya, sablon itu teknik mencetak tinta pada suatu
Karenagambar tersebut nantinya untuk keperluan film sablon jadi langkah selanjutnya kita ubah semua warna menjadi Memisahkan Warna Dengan Corel Draw >>>>> Download Full >>>>> Download LINK. 27 March 2022 at 18:30. seperti misalnya foto, ke dalam movie dapat dilakukan dengan cara mengimp Tool Bar pada Sony Vegas 1. Tool Bar : New
pemain yang bertugas mengontrol pertahanan dalam bola voli disebut. Membuat film sablon adalah langkah awal dalam proses sablon pada kaos atau media lainnya. Film sablon digunakan untuk membuat stensil atau template yang nantinya akan digunakan untuk mencetak gambar pada media yang diinginkan. Salah satu cara membuat film sablon adalah menggunakan software Corel Draw. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat film sablon dengan Corel Draw. 1. Buka program Corel Draw Langkah pertama adalah membuka program Corel Draw. Pastikan program sudah terinstall di komputer atau laptop anda. 2. Buat dokumen baru Setelah program terbuka, buat dokumen baru dengan ukuran sesuai kebutuhan film sablon yang ingin dibuat. Ukuran standar film sablon adalah 21 x 29,7 cm A4. 3. Import gambar Langkah selanjutnya adalah mengimport gambar yang akan dicetak pada media. Gambar harus memiliki resolusi yang cukup tinggi agar hasil sablon tidak pecah atau blur. Import gambar dengan cara klik File > Import. 4. Ubah gambar menjadi bitmap Setelah gambar diimport, ubah gambar menjadi bitmap dengan cara klik Bitmap > Convert to Bitmap. Pilih resolusi yang sesuai dengan kebutuhan sablon. Resolusi yang umum digunakan adalah 300 dpi. 5. Pilih mode halftone Setelah gambar diubah menjadi bitmap, pilih mode halftone dengan cara klik Bitmap > Halftone. Pilih mode halftone yang sesuai dengan kebutuhan sablon. Mode halftone yang umum digunakan adalah halftone line. 6. Atur parameter halftone Setelah memilih mode halftone, atur parameter halftone dengan cara klik Bitmap > Halftone Screen. Atur parameter seperti angle, frequency, dan shape sesuai dengan kebutuhan sablon. 7. Simpan gambar sebagai PDF Setelah parameter halftone diatur, simpan gambar sebagai PDF dengan cara klik File > Save As. Pilih format PDF dan atur parameter seperti kualitas dan ukuran file sesuai dengan kebutuhan sablon. 8. Cetak film sablon Setelah gambar disimpan sebagai PDF, cetak gambar pada kertas film sablon dengan printer. Pastikan kertas film sablon yang digunakan memiliki kualitas yang baik agar hasil sablon tidak pecah atau blur. 9. Siapkan media yang akan disablon Setelah film sablon selesai dicetak, siapkan media yang akan disablon seperti kaos atau kertas. Pastikan media yang digunakan bersih dan kering agar hasil sablon tidak terganggu. 10. Siapkan alat sablon Siapkan alat sablon seperti rakel, tinta sablon, dan stensil atau template yang sudah dibuat dari film sablon. Pastikan alat sablon bersih dan kering agar hasil sablon tidak terganggu. 11. Tempel stensil pada media yang akan disablon Tempel stensil atau template pada media yang akan disablon dengan menggunakan lakban atau bahan perekat lainnya. Pastikan stensil atau template menempel dengan rapat pada media agar hasil sablon tidak terganggu. 12. Tuangkan tinta sablon pada rakel Tuangkan tinta sablon pada rakel dengan jumlah yang cukup untuk mencetak gambar pada media. Pastikan tinta sablon yang digunakan berkualitas agar hasil sablon tidak pecah atau blur. 13. Ratakan tinta pada stensil Ratakan tinta pada stensil dengan menggunakan rakel. Pastikan tinta merata pada stensil agar hasil sablon tidak terganggu. 14. Cetak gambar pada media Cetak gambar pada media dengan menggunakan rakel. Pastikan tekanan rakel pada media tidak terlalu kuat agar hasil sablon tidak terganggu. 15. Angkat stensil dari media Setelah gambar tercetak pada media, angkat stensil dari media dengan hati-hati. Pastikan stensil tidak rusak agar bisa digunakan kembali untuk mencetak gambar pada media lainnya. 16. Keringkan media Setelah gambar tercetak pada media, keringkan media dengan cara dijemur atau disetrika dengan suhu rendah. Pastikan media benar-benar kering sebelum digunakan atau disimpan. 17. Bersihkan alat sablon Setelah selesai mencetak, bersihkan alat sablon dengan menggunakan air sabun atau bahan pembersih lainnya. Pastikan alat sablon benar-benar bersih dan kering sebelum disimpan. 18. Simpan film sablon Setelah selesai digunakan, simpan film sablon dengan baik agar bisa digunakan kembali untuk mencetak gambar pada media lainnya. Film sablon bisa disimpan dalam lemari file atau tempat penyimpanan lainnya yang aman. 19. Kesimpulan Membuat film sablon dengan Corel Draw merupakan langkah awal dalam proses sablon pada kaos atau media lainnya. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, anda bisa membuat film sablon dengan mudah dan cepat. Pastikan memilih bahan dan alat sablon yang berkualitas agar hasil sablon tidak pecah atau blur. Selamat mencoba!
Posted by Unknown Friday, 25 April 2014 TUTORIAL MEMBUAT FILM SABLON MENGGUNAKAN COREL DRAW Selamat siang Brother sister semua,setelah kemarin kami membuat artikel tentang cara membuat film sablon pisah warna menggunakan photosop,untuk kali ini masih sama namun pada kesempatan kali ini kami mencoba menshare kembali bagaimana cara membuat film sablon tetapi menggunakan software corel draw,.oke Langsung saja kita simak tutorialnya 1. Buka program corel draw saya menggunakan corel draw x6 bisa juga untuk versi lainya 2. buka gambar yang akan kita pisahkan warnanya,disini saya menggunakan orlando magic,nanti juga akan saya berikan link downloadnya jika temen temen mau menggunakannya, 3. setelah terbuka,lalu seleksi gambar dan kemudian sesuaikan ukuran yang diinginkan,disini saya membuat ukuran gambarnya L= T= 4. setelah kita selesai membuat ukuran gambarnya,sekarang kita tinggal memberikan tanda registernya,bisa 4 buah bisa juga 2 buah saja,saya menggunakan 4 buah tanda register 5. setelah tanda register selesai dibuat,lalu kita tentukan ada berapa warna yang akan kita pisahkan,di gambar ada 4 warna yang harus dipisah,kemudian copy paste gambar sebanyak warna yang kita inginkan yaitu 4 warna,jadi copas 4 gambar 6. Semua gambar sudah siap kita pisahkan tiap tiap warnanya,dibawah saya mengambil contoh warna yang akan kita ambil adalah yang abu abu,jadi untuk warna lainya kita hapus,begitu juga pada ke tiga gambar lainya,ambil warna yang kita inginkan dan hapus yang tidak diinginkan 7. Setelah keempat gambar sudah di pisahkan warnanya,jangan lupa kita ganti warnanya menjadi hitam pekat semuanya,dan gambar siap diprint bisa menggunakan kertas HVS lihat caranya DISINI. CATATAN Gambar diatas sudah dalam bentuk atau format VECTOR,jika gambar temen temen masih dalam format BITMAP maka gambar harus di ubah dulu menjadi VECTOR agar lebih mudah,caranya nanti akan saya share pada kesempatan selanjutnya,hehehee.. Oia,sesuai janji saya diatas saya akan membagikan gambar seperti diatas jika temen temen ingin latihan menggunakan gambar yang sama,bisa download DISINI. CHIBHE T-SHIRT PRINTING Mungkin untuk hari ini cukup sampai disini dahulu,mudah mudahan bisa dimengerti dan tentunya SEMOGA BERMANFAAT...
CORELDRAW MENGATUR FILM UNTUK SABLON BERBEDA DENGAN UNTUK OFFSET Sebelum kita membahas bagaimana mengatur film untuk sablon dan untuk offset, terlebih dahulu kita mendifinisikan apa itu film untuk offset dan sablon. Pengertian film adalah suatu lembar transparan plastik atau kertas kalkir yang berisikan gambar hasil print out dari komputer ataupun gambar tangan, yang nantinya gambar tersebut akan kita transfer ke media berikutnya dalam urutan proses cetak misalnya screen atau plat. Nah, untuk teknik cetak offset, gambar yang telah kita buat tinggal kita simpan dalam media penyimpanan data baik itu disket, cd atau flash disk, kemudian kita bawa ke penyedia jasa output film. Penyedia jasa output film inilah nantinya yang akan melakukan output gambar yang kita buat tadi menjadi film yang siap untuk proses pembuatan plat atau master. Tergantung dari pewarnaan gambar yang kita buat, film yang dihasilkan merupakan hasil pemisahan warna per warna separasi yang secara otomatis dilakukan oleh peralatan mesin output film. Tanda-tanda register, color calibration bardll, semua diatur oleh mesin/peralatan output. Kecuali untuk cetakan satu warna dengan mesin offset kecil dan menggunakan master basah atau kering, film bisa berupa hasil print out printer laser diatas kertas. Sedangkan untuk film sablon, lebih sering kita harus melakukan pemisahan warna per warna terlebih dulu, memberi tanda register yang sama persis untuk setiap warna yang kita pisahkan sebelum gambar kita output menjadi film. Kita tidak mesti harus membawa ke penyedia jasa output film. Kita bisa output sendiri film tersebut dengan printer yang dapat mencetak di atas lembar transparan dan memiliki ketajaman yang tinggi printer laser. Perbedaan utama antara film sablon dan film offset dapat kita sebutkan diantaranya adalah 1. Tanda register yang untuk sablon biasanya harus kita buat sendiri, terutama untuk gambar dengan dua warna atau lebih. 2. Besarnya masukan overprint antara warna satu dan warna lainnya. 3. Teknik pemisahan warna untuk warna gradasi. 4. Nilai raster lpi untuk gambar-gambar dengan gradasi warna ataupun separasi. Ada baiknya kita pelajari satu per satu. 1. Tanda register Misalkan kita memiliki gambar logo sebuah hotel yang terdiri atas tiga warna seperti di bawah ini Sebelum kita melakukan pemisahan warna gambar tersebut, kita mesti memberikan tanda register. Biasanya berupa garis tipis saling silang atau dengan tambahan lingkaran di tengahnya. Tujuannya adalah untuk memudahkan penyocokan gambar warna per warna bila sudah berbentuk film, serta untuk pengaturan posisi film di atas screen agar lebih mudah dan lebih tepat. Untuk proses sablon, pencetakan dilakukan secara manual dengan tangan. Penempatan screen di atas meja sangat menentukan ketepatan gambar hasil cetakan. Pengaturan posisi gambar di atas screen juga menentukan pengaturan screen di atas meja. Penempatan posisi gambar di atas screen yang tidak sama antara warna satu dengan warna lainnya akan menyulitkan operator cetak, bahkan dapat membuat hasil cetakan yang tidak pas berbayang, tidak “pasti”. Gambar di atas terdiri dari tiga warna, yaitu kuning, orange dan biru. Setelah kita pisahkan warna per warna, maka kita akan memiliki tiga gambar seperti berikut Gambar yang lebih di atas merupakan hasil pemisahan dari tiga warna gambar, yaitu kuning gambar bintang, orange dasar dan tulisan “five star hotel” serta biru logo tengah. Untuk menjadi film, semua gambar harus berwarna hitam. Sehingga gambar-gambar tersebut akan menjadi seperti gambar yang berada di barisan bawah. Perhatikan bahwa tiap gambar dengan tanda register merupakan kumpulan objek-objek dengan warna yang sama. Apabila di atas warna tersebut terdapat warna lain di atas dasar orange ada bintang dengan warna kuning, maka warna lainnya di buat menjadi putih. Langkahnya adalah pertama kita melakukan duplikasi gambar besertat tanda registernya sesuai dengan jumlah warna dalam gambar tersebut. Misalnya gambar memiliki tiga warna, maka setidaknya kita melakukan duplikasi menjadi tiga gambar yang sama. Kemudian pada setiap gambar kita hanya mengambil objek-objek dengan warna yang sama saja. Objek dengan warna lain kita hapus atau kita beri warna putih seperti pada contoh di atas tadi. 2. Besarnya Masukan Overprint Pencetakan dengan sablon adalah pencetakan manual dengan menggunakan screen. Namanya juga pencetakan manual, pastilah memiliki tingkat ketelitian dan ketepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan mesin. Karena itu, penempatan warna satu dengan warna lainnya tidak bisa setepat dengan menggunakan mesin. Ambil contoh gambar kita tadi. Dengan teknik sablon, gambar tadi akan mengalami tiga kali proses cetak yaitu pertama dicetak warna kuning gambar bintang, kemudian warna orange tulisan dan dasar, lalu terakhir warna biru logo. Urutan cetak dimulai dengan warna yang paling muda, diikuti oleh warna yang lebih tua dst. Karena memiliki tingkat ketepatan yang lebih rendah dari pencetakan dengan mesin, hasil cetakan dengan sablon lebih sering mengalami apa yang disebut dengan misregister atau warna meleset lihat gambar di bawah. Untuk mengatasi hal tersebut, film untuk sablon biasanya diberi nilai overprint biasa disebut dengan istilah “masukan” yang lebih besar. Tergantung dengan besarnya gambar, nilai tersebut tidak boleh lebih kecil dari 0,2 mm. Jika kita memberikan nilai yang terlalu kecil, maka akan terjadi misregister atau warna meleset pada saat pencetakan. Sebaliknya, nilai masukan yang terlalu besar juga akan menghasilkan cetakan yang seperti memiliki warna lain di luar warna yang kita gunakan. Pengaturan pemberian masukan untuk film sablon adalah untuk gambar dengan warna yang lebih muda, gambar tersebut kita perbesar sedikit dengan perintah contour + 0,2 mm ataukah dengan memberikan outline +0,4 mm. Jadi untuk contoh gambar kita, gambar setiap bintang kita perbesar dengan contour ke arah luar sebesar 0,2mm atau dengan memberikannya outline sebesar 0,4 mm. Sedangkan untuk warna yang lebih tua kita buat tetap seperti adanya. 3. Pemisahan Warna Untuk Warna Gradasi Film gradasi warna untuk sablon biasanya terdiri atas warna blok dan warna gradasi dengan titik awal warna putih. Misalnya kita punya gambar dua warna gradasi dari kuning ke merah. Film untuk sablon yang kita buat akan terdiri dari satu film blok mewakili warna kuning dan satu film yang merupakan hasil penukaran warna merah dengan hitam dan kuning dengan putih. lihat gambar. Warna kuning kita buat menjadi satu warna blok full hitam, karena kuning lebih “muda” dari merah. 4. Nilai Raster Untuk Gradasi Warna atau Separasi Screen yang digunakan dalam teknik cetak sablon memiliki ukuran-ukuran yang menunjukkan tingkat kerapatan mesh yang digunakan. Ini dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa besar “lubang-lubang” yang dapat ditembus oleh tinta sablon. Makin besar angka mesh screen, makin kecil lubang-lubang itu. Begitu sebaliknya. Perbedaan jenis tinta yang kita gunakan dalam pencetakan akan menentukan nilai mesh screen yang kita pakai. Untuk jenis tinta plastisol atau oil ink misalnya, kita bisa menggunakan screen dengan nilai mesh 130 – 150. Tetapi nilai mesh tersebut tidak bisa kita pakai untuk jenis tinta rubber atau glitter. Tintanya tidak akan tembus. Untuk jenis rubber biasanya digunakan screen dengan mesh 110 atau kurang. Sebelum kita membuat film untuk warna gradasi atau separasi, sebaiknya kita mengetahui dulu jenis tinta apa yang akan digunakan dalam mencetak. Ini nanti untuk menentukan seberapa besar nilai LPI yang kita tetapkan pada saat output film. Untuk film sablon, nilai LPI yang digunakan biasanya tidak akan lebih besar dari 60. Itu bisa digunakan untuk jenis tinta water base pigmen, oil ink, ataupun plastisol. Sedangkan untuk jenis tinta rubber, nilainya harus lebih rendah dari itu. Biasanya maksimum digunakan 50 lpi, lebih sering digunakan nilai 30 – 35 lpi.
cara membuat film sablon dengan corel draw